GEOPOLITIK
Fachrurridzal
Universitas Gunadarma
Ahmad Nasher
Ø Pengertian
geopolitik
Berasal dari kata Geo
dan politik. Geo berarti bumi dan politik berasal dari bahasa Yunani polite.
Poli artinya kesatuan manusia yang berdiri sendiri dan teia artinya
urusan.Geopolitik biasa juga di sebutdengan wawasan nusantara. Geopolitik
diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik (kepentingan yang menitik beratkan pada pertimbangan geografik,
wilayah atau toritorial dalam artiluas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan
dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada sistem politik
suatu negara.
Geopolitik berasal dari
dua kata, yaitu “geo” dan “politik“. Maka, Membicarakan pengertian geopolitik,
tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik. “Geo”
artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata
ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan
demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan
lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan
kekuasaan atau pemerintahan.
Dalam studi Hubungan
Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat masalah/hubungan
internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial di
mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi,
lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai
benua-kawasan, juga provinsi atau lokal.
Dari beberapa
pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi.
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah
dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional.
Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang
mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik
mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi,
hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Istilah geopolitik pertama kali
diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu bumi politik ( political
geography) yang kemudian diperluasoleh Rudolf Kjellen menjadi geographical
politic,disingkat geopolitik.
Pengertian Geopolitik Menurut beberapa ahli
· Rudolf
Kjellén seorang ilmuwan politik Swedia pada awal abadke-20
mendefinisikan Geopolitik adalah seni dan praktek penggunaan kekuasaan politik
atas suatu wilayah tertentu.
·
Karl
Haushofer (1869-1946) yang terinspirasi ide-rezim
Nazi,ditambah proses politik dengan definisi Geopolitics (Cohen,
2003):"Geopolitics adalah sains nasional baru negara, sebuah doktrin pada
determinesme spasial semua proses politik, berdasarkandasar-dasar geografi yang
luas, terutama dari geografi politik."Geografi Politik Haushofer dianggap
sebagai bagian penting dari Geopolitics.
·
Saul
Bernard Cohen menggunakan definisi ini dalam buku
2003:"Geopolitics adalah analisis interaksi antara, di satu sisi,
pengaturan dan perspektif geografis dan, di sisi lain, proses-proses politik.
Baik pengaturan geografis dan proses politik yang dinamis,dan masing-masing
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain.Geopolitics alamat konsekuensi dari
interaksi ini."Definisi berfokus pada interaksi dinamis antara daya dan
ruang. Ini bebas(Cordellier, 2005) juga berfokus pada kekuasaan (politik)
danruang: Ini menekankan bahwa analisis geopolitik seharusnyamerupakan refleksi
objektif dunia
·
Menurut
Hagget, Geografi Politik merupakan cabang geografimanusia
yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang
meliputi hubungan regionaldan internasional, pemerintahan atau kenegaraan
dipermukaan bumi. Dalam geografi politik, lingkungan geografi dijadikansebagai
dasar perkembangan dan hubungan kenegaraan. Bidangkajian geografi politik
relative luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional,
dan internasional.
·
Menurut
Hafeznia, MR 2006. Prinsip-prinsip dan KonsepGeopolitics.
Popoli Publikasi: Iran, hal 37-39. Geopolitik sebagaicabang dari geografi
politik adalah studi tentang hubungan timbal balik antara geografi, politik dan
kekuasaan dan juga interaksi yangtimbul dari kombinasi dari mereka dengan satu
sama lain. Dimanamenurut definisi ini, geopolitik merupakan suatu disiplin ilmu
danmemiliki ilmu dasar alam.
Contoh dari Permasalahan geopolitik Indonesia
Ø Perairan
Ambalat di Laut Sulawesi
Masalah antara
Indonesia dan Malaysia seputar blok Ambalat mengemuka ketika terbetik kabar
bahwa pemerintah Malaysia melalui perusahaan minyak nasionalnya, Petronas,
memberikan konsesi minyak (production sharing contract) kepada perusahaan
minyak Shell, atas cadangan minyak yang terletak di Laut Sulawesi (perairan
sebelah timur Kalimantan). Pemerintah Indonesia mengajukan protes atas hal ini
karena merasa bahwa wilayah itu berada dalam kedaulatan negara Indonesia.
Sebenarnya klaim Malaysia terhadap
cadangan minyak di wilayah itu sudah diprotes Indonesia sejak tahun 1980,
menyusul diterbitkannya peta wilayah Malaysia pada tahun 1979. Peta tersebut
mengklaim wilayah di Laut Sulawesi sebagai milik Malaysia dengan didasarkan
pada kepemilikan negara itu atas pulau Sipadan dan Ligitan. Malaysia
beranggapan bahwa dengan dimasukkannya Sipadan dan Ligitan sebagai wilayah
kedaulatan Malaysia, secara otomatis perairan di Laut Sulawesi tersebut masuk
dalam garis wilayahnya. Indonesia menolak klaim demikian dengan alasan bahwa
klaim tersebut bertentangan dengan hukum internasional.
Untuk memperjelas pokok permasalahan
mengenai sengketa wilayah ini, kutipan dari tulisan Melda Kamil Ariadno,
Pengajar Hukum Laut Fakultas Hukum UI, Ketua Lembaga Pengkajian Hukum
Internasional (LPHI) FHUI, yang dimuat di Kompas, 8 Maret 2005, dapat membantu.
Ø Aksi
dan Reaksi Yang Ditimbulkan
Walaupun pemerintah
Indonesia dan Malaysia berulang kali menegaskan bahwa penyelesaian dengan cara
kekerasan bukanlah pilihan yang mau diambil, dan kedua pihak akan mengedepankan
dialog melalui jalur-jalur diplomasi, masalah ini berkembang menjadi perdebatan
seru karena kedua pihak sama-sama kukuh pada pendiriannya. Malaysia melalui
Perdana Menteri Abdullah Badawi dan Menlu Syeh Hamid Albar menegaskan bahwa
pihaknya tidak salah dalam melakukan uniteralisasi peta 1979, dan bahwa konsesi
yang diberikan Petronas kepada Shell di perairan Laut Sulawesi berada di
wilayah teritorial Malaysia. Sementara pemerintah Indonesia melalui
pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan Deplu, TNI, maupun presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, menegaskan bahwa Indonesia tidak akan melepaskan wilayah itu
karena wilayah itu merupakan kedaulatan penuh Indonesia. Tentang hal itu
jurubicara TNI AL, Laksamana Pertama Abdul Malik Yusuf mengatakan kepada Asia
Times, “We will not let an inch of our land or a drop of our ocean fall into
the hands of foreigners.”
Di Indonesia masalah ini kemudian
menjadi santapan media massa dan memancing reaksi keras dari berbagai kalangan
masyarakat. Sentimen anti-Malaysia dengan slogan “Ganyang Malaysia” pun lalu
berkumandang. Kedutaan Besar dan Konsulat-konsulat Malaysia tiba-tiba disibukkan
dengan aksi unjuk rasa berbagai elemen masyarakat yang mengecam sikap Malaysia
itu. Di beberapa daerah aksi tersebut diwarnai dengan pembakaran bendera
Malaysia dan penggalangan sukarelawan “Front Ganyang Malaysia.” Pihak DPR-RI
pun bersuara keras meminta pemerintah bertindak tegas atas pelanggaran terhadap
wilayah kedaulatan RI di Laut Sulawesi. Di wilayah yang dipersengketakan pun
ketegangan-ketegangan terjadi antara tentara Malaysia dengan TNI. TNI menggelar
pasukan dan kapal-kapal perangnya di wilayah tersebut, yang dikatakan untuk
mengimbangi kapal-kapal perang Malaysia yang sudah lebih dulu ada di sana.
Bahkan di Pulau Sebatik, yang berbatasan darat dengan Malaysia, TNI dan Tentara
Diraja Malaysia saling mengarahkan moncong senjatanya, dan konon saling ejek
pun kerap terjadi. Kapal-kapal perang Malaysia diberitakan mengganggu
pembangunan mercusuar di atol Karang Unarang, bahkan sempat menangkap dan
menyiksa seorang pekerjanya. Saling intimidasi antara kapal-kapal perang
Malaysia dan kapal-kapal TNI AL terjadi tiap hari. Yang paling parah terjadi
pada tanggal 8 April 2005, ketika KRI Tedong Naga saling serempet dengan KD
Rencong di dekat Karang Unarang.
Insiden serempetan dua kapal perang itu
kembali menghangatkan suasana, padahal sebelumnya pada tanggal 22-23 Maret
2005, telah diadakan pertemuan teknis antara perwakilan kedua negara untuk
mencari solusi yang damai. Menlu Malaysia pun telah diterima presiden, dan
beberapa anggota DPR RI pun telah menemui PM Malaysia, untuk membicarakan
langkah-langkah diplomasi. Kedua pemerintahan juga sudah sepakat melanjutkan
dialog berkala setiap dua bulan.
KESIMPULAN
Geopolitik adalah studi
yang mengkaji masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada
politik internasional. Geopolitik juga bisa dikatakan sebagai cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri maupun lingkungan yang berwujud kepulauan
berdasarkan Pancasila serta UUD 1945. Perintis aliran geopolitik ialah
Frederich Ratzel menyatakan dalam bukunya "Political Geography" (1897)
bahwa negara adalah organisme yang hidup, untuk bisa hidup subur dan kuat maka memerlukan
ruangan untuk hidup. Geopolitik berperan penting bagi Indonesia untuk
mempertahankan negara serta dalam pembinaan kerja sama dan penyelesaian konflik
antarnegara yg mungkin muncul dalam mencapai suatu tujuan. Contoh dari permasalahan
geopolitik Indonesia yaitu di perairan
ambalat di Laut Sulawesi masalah antara
Indonesia dan Malaysia seputar blok Ambalat mengemuka ketika terbetik kabar
bahwa pemerintah Malaysia melalui perusahaan minyak nasionalnya, Petronas,
memberikan konsesi minyak (production sharing contract) kepada perusahaan
minyak Shell, atas cadangan minyak yang terletak di Laut Sulawesi (perairan
sebelah timur Kalimantan). Pemerintah Indonesia mengajukan protes atas hal ini
karena merasa bahwa wilayah itu berada dalam kedaulatan negara Indonesia.
Sumber
http://www.academia.edu/9771934/Makalah_Geopolitik_Indonesia
https://rinastkip.wordpress.com/2012/11/21/makalah-pkn-geopolitik-indonesia/
Komentar
Posting Komentar